Investing.com – 17/12/2024
Pembangunan ekonomi Indonesia di masa depan harus berlandaskan pada kekuatan dan keunggulan sumber daya yang dimiliki. Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8% per tahun dengan fokus pada peningkatan produktivitas, investasi berkelanjutan, hilirisasi, optimasi subsidi energi, peningkatan ekspor, dan penguatan kualitas sumber daya manusia. Dalam beberapa tahun terakhir, kontribusi sektor pertanian Indonesia terbukti menjadi andalan dan peluag strategis dalam perekonomian, pertubuhan PDB, penyediaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, serta penciptaan ketahanan pangan.
Keunggulan sektor pertanian tropika Indonesia perlu diarahkan untuk menghasilkan produk berdaya saing global dan menjadi basis kekuatan bioekonomi. Pembangunan kawasan pertanian tropika harus didukung oleh keunggulan wilayah, kemudahan berusaha, dan produktivitas tinggi untuk mendukung transformasi ekonomi menuju industri. Selain itu, investasi pertanian harus berbasis prinsip keberlanjutan, memperhatikan aspek lingkungan, serta memanfaatkan potensi sumber daya lokal. Diversifikasi produk dan peningkatan investasi menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing.
Peran Strategis Investasi Pertanian
Sektor pertanian memegang peran strategis dalam perekonomian Indonesia dan membutuhkan investasi besar untuk mendukung pertumbuhannya. Sumber pembiayaan utama sektor ini berasal dari swasta, perbankan, dan masyarakat, dengan tambahan dari APBN. Investasi yang diperlukan diperkirakan mencapai Rp 200 triliun pada 2024, baik dari penanaman modal dalam negeri maupun asing.
Meskipun minat investor cukup tinggi, realisasi investasi lebih banyak terfokus pada subsektor perkebunan. Subsektor tanaman pangan, hortikultura, dan peternakan, yang lebih padat karya, masih kurang mendapatkan perhatian. Oleh karena itu, pemetaan potensi wilayah pertanian menjadi penting untuk mempromosikan komoditas dengan potensi investasi tinggi. Dengan pemetaan yang tepat, komoditas unggulan yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif dapat diidentifikasi, mempermudah investor dalam pengambilan keputusan.
Untuk memacu investasi, pemerintah perlu melakukan transformasi kebijakan secara terbuka dan transparan. Strategi yang perlu dilakukan meliputi pemetaan komoditas unggulan, pengoptimalan infrastruktur pendukung, serta penguatan unit khusus untuk promosi investasi. Proses perizinan harus dipercepat melalui digitalisasi sistem informasi dan pendampingan investasi untuk memastikan kelancaran.
Strategi Investasi Pertanian
Pembangunan kawasan pertanian harus melibatkan industri pertanian hulu-hilir berbasis padat karya dan melibatkan masyarakat. Selain itu, kebijakan perdagangan yang mendukung ekspor perlu diperkuat untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian yang terintegrasi dengan Global Value Chain (GVC). Contohnya, pengembangan industri pengolahan hasil pertanian yang mampu menghasilkan produk bernilai tambah untuk pasar ekspor.
Pembangunan kawasan pertanian harus memperhatikan keunggulan komparatif dan kompetitif. Keunggulan komparatif melibatkan analisis komoditas pertanian antarwilayah, sementara keunggulan kompetitif menitikberatkan pada produktivitas, efisiensi, dan inovasi. Infrastruktur pendukung seperti jalan raya, pelabuhan, dan fasilitas pengolahan perlu diperkuat untuk meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia di pasar global.
Inovasi juga penting, seperti pengembangan varietas tanaman tahan perubahan iklim dan metode pertanian yang ramah lingkungan. Komoditas unggulan seperti kopi, kelapa sawit, dan rempah-rempah harus difokuskan pada pengembangan distribusi dan pemasaran yang efisien agar dapat bersaing di pasar internasional.
Kemudahan berusaha di sektor pertanian harus ditingkatkan melalui deregulasi, seperti Undang-Undang Cipta Kerja yang menyederhanakan proses perizinan dengan pendekatan berbasis risiko. Sistem OSS (Online Single Submission) mempercepat proses perizinan secara elektronik.
Pemanfaatan teknologi informasi dan pengawasan yang lebih kuat diperlukan untuk memastikan transparansi dalam proses perizinan. Selain itu, pemerintah perlu mendukung pengembangan sektor pertanian melalui edukasi dan pelatihan teknologi pertanian yang efisien dan ramah lingkungan, membantu masyarakat lokal memanfaatkan peluang investasi.
Untuk mendorong pertumbuhan sektor pertanian yang inklusif dan berkelanjutan, strategi pengembangan kawasan pertanian harus berbasis data, pemetaan potensi daerah, dan kebijakan yang memfasilitasi investasi. Kementerian Pertanian bersama sektor swasta dan masyarakat harus memastikan proses investasi berjalan efisien dan transparan.
Kebijakan yang mendukung kemudahan berusaha, pengembangan sumber daya manusia, dan inovasi teknologi pertanian akan meningkatkan daya saing sektor ini di pasar global. Pembangunan kawasan pertanian berbasis komoditas unggulan dengan infrastruktur yang memadai akan menjadi landasan kuat untuk mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan rakyat.
Artikel ini telah tayang di https://id.investing.com/analysis/memacu–investasi-pertanian-200247173