Humasindonesia.id – 27/10/2022
MALANG, HUMASINDONESIA.ID – Bagi Kuntoro Boga Andri, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementrian Pertanian, data merupakan aspek penting yang digunakan sebagai strategi untuk menyampaikan informasi. Hal ini ia ungkapkan saat menjadi narasumber di acara konferensi Anugerah HUMAS INDONESIA (AHI) 2022, Rabu (26/10/2022) di Hotel Atria Malang.
“Data menjadi sumber atau aset informasi yang kami siapkan, kelola, dan kami sampaikan kepada publik,” ucap pria yang karib disapa Boga ini.
Strategi dalam memberikan informasi yang tepat kepada publik menurut penuturan Boga ialah dengan menampilkan data yang sesuai dan akurat. Boga memproyeksikan pendapatnya dengan mengajak peserta untuk turut membayangkan situasi dan keadaan terburuk yang mungkin terjadi dalam menyebarkan informasi apabila tidak berdasarkan data yang akurat dan relevan. “Bayangkan apabila kebijakan yang dibuat tidak sesuai dengan data. Padahal, data adalah sesuatu yang penting untuk disampaikan kepada publik sebagai sebuah bentuk informasi. Bayangkan apabila seseorang mengambil kebijakan tanpa data, tanpa basis informasi yang benar,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Boga menjelaskan bahwa informasi yang disebarluaskan tidak sesuai dengan data akan berakibat fatal. Salah satunya berita palsu. Oleh karenanya, strategi pertama yang ditegaskan oleh Boga ialah memperbaiki database yang ada di Kementerian Pertanian. Data yang sudah dipastikan akurasinya oleh Kementerian Pertanian akan segera didistribusikan kepada khayalak, khususnya bagi mereka yang berada di bidang pertanian seperti petani dan penyuluh.
Sarana Penyebaran Informasi
Kementerian Pertanian memiliki portal berupa website, media sosial, televisi, dan radio tani. Portal tersebut dapat diakses oleh publik secara online. “Banyak pertanyaan yang masuk di laman kami. Karena banyak, biasanya ada beberapa pertanyaan yang diulang dan memiliki jawaban sama. Berpijak dari hal itulah kami lalu mengembangkan robot dengan basis data untuk menjawab pertanyaan berulang dari publik,” ungkap Boga.
Adapun radio tani merupakan salah satu inovasi pelayanan publik yang ditujukan kepada para petani di Indonesia. Terlebih saat ini, Kementerian Pertanian mengurus lebih dari 42 juta petani di Indonesia. “Radio tani menjadi saluran informasi pertanian yang terbaik dan terpercaya,” tuturnya.
Selain melalui portal online, Kementerian Pertanian juga menyediakan pelayanan secara tatap muka. Publik dapat hadir secara langsung ke kantor pertanian untuk mendapatkan informasi. Kementerian Pertanian sendiri telah memiliki 234 Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) yang tersebar di setiap provinsi dan kota.
Kendati begitu, Boga menyarakankan apabila ingin mewujudkan Indonesia yang maju, disarankan tidak hanya menjalankan kewajiban dari UU NO. 14 Tahun 2008. “Kita harus bisa beyond daripada sekadar mengamalkan kewajiban. Harus mampu memberikan outcome yang dapat memberikan dampak bagi seluruh petani dan masyarakat yang ada di Indonesia,” pungkasnya.
Tidak hanya Boga, kegiatan konferensi AHI 2022 ini turut serta menghadirkan satu narasumber utama dan dua narasumber panel lainnya. Mereka adalah Fb Fx Handoko Agung Saputro (Ketua Bidang Kelembagaan Komisi Informasi Pusat (KIP) periode 2021-2025) sebagai narasumber kunci. Adapun narasumber panel, Yatri Indah Kusumastuti (Kepala Biro Komunikasi Institut Pertanian Bogor) dan Erwin Haryono (Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia).
Anugerah HUMAS INDONESIA (AHI) 2022 adalah ajang kompetisi kinerja komunikasi dan keterbukaan informasi lembaga publik di tingkat kementerian, lembaga, pemerintah daerah, Perguruan Tinggi Negeri (PTN), BUMN, anak usaha BUMN, dan BUMD se-Indonesia. Tahun ini merupakan pagelaran yang keempat kali untuk AHI yang berlangsung selama tiga hari mulai Rabu (26/10) hingga Jumat (28/10/2022). AHI menghadirkan sesi konferensi, workshop, dan anugerah. Sesi konferensi menggandeng Bank Indonesia dan sesi anugerah berkolaborasi dengan Pemkot Malang. (ZAW)
Artikel ini telah tayang di https://humasindonesia.id/berita/basis-data-kunci-transparansi-kementerian-pertanian-874